Hari sangat pagi,
dengar suara menderit dan jerit
pekik anak-anak lari
Memaksaku terbit dan terus berlari
tanpa alas kaki,
bahkan kaki berdaki
jalan-jalan kecil kumasuki,
sambil berlari tanpa lihat kanan kiri
Terus berlari,
karena hanya ini yang kumiliki
Warung kumasuki,
tak bisa basa-basi karena perut mulai terus bernyanyi
memaksaku tanpa tunggu nanti lagi
Dan secangkir kopi dorong sepotong roti
ganjal perut yang belum terisi sejak ku bermimpi buruk malam tadi
Dan terus berlari, hanya ini…….
Ku Ingin Terus Berlari.!!!!
Tanpa Perlu Perduli Lagi!!!
Jalan kumasuki dan simpang kuseberangi, tangga-tangga tinggi terus kudaki impian baru terus membayangi
Lengkap sudah harapan untuk menyeberangi
Lengkap juga harapan,
berani untuk membuka, untuk mencela
Dinding Lapuk yang terus merintangi
WALAU Hanya ini yang kumiliki
Kuingin Berlari….!!!
Tanpa Perduli Lagi….!!!
Kuingin Hanya Berlari-Lari…!!!
Tanpa Perduli Lagi-lagi….!!!!!!
dengar suara menderit dan jerit
pekik anak-anak lari
Memaksaku terbit dan terus berlari
tanpa alas kaki,
bahkan kaki berdaki
jalan-jalan kecil kumasuki,
sambil berlari tanpa lihat kanan kiri
Terus berlari,
karena hanya ini yang kumiliki
Warung kumasuki,
tak bisa basa-basi karena perut mulai terus bernyanyi
memaksaku tanpa tunggu nanti lagi
Dan secangkir kopi dorong sepotong roti
ganjal perut yang belum terisi sejak ku bermimpi buruk malam tadi
Dan terus berlari, hanya ini…….
Ku Ingin Terus Berlari.!!!!
Tanpa Perlu Perduli Lagi!!!
Jalan kumasuki dan simpang kuseberangi, tangga-tangga tinggi terus kudaki impian baru terus membayangi
Lengkap sudah harapan untuk menyeberangi
Lengkap juga harapan,
berani untuk membuka, untuk mencela
Dinding Lapuk yang terus merintangi
WALAU Hanya ini yang kumiliki
Kuingin Berlari….!!!
Tanpa Perduli Lagi….!!!
Kuingin Hanya Berlari-Lari…!!!
Tanpa Perduli Lagi-lagi….!!!!!!